Jumat, 14 Desember 2012

Menyikap Era Globalisasi Modern

Globalisasi sudah lama menjadi topik yang sangat hangat diperbincangkan dimana-mana, dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya tentunya. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir globalisasi sudah memasuki ranah pendidikan, menjadi wacana dan fokus dalam tiap diskusi tentang pendidikan. Akan tetapi kemudian muncul banyak kerancuan dalam pemahaman terhadap makna globalisasi dan dalam implementasinya. Yang perlu menjadi kunci dalam setiap pembahasan tentang globalisasi yaitu bagaimana menguraikan latar belakangnya dengan memahami dampak-dampak yang akan muncul nantinya di berbagai segi kehidupan lewat berbagai antisipasi dan pacuan dari berbagai kekuatan (politik, ekonomi, sosial, dan budaya) yang diharapkan bisa menyelaraskan gerakan globalisasi yang kian menguat, bukan malah ikut tergerus di dalamnya dan bahkan malah tak terarah.

Diakui atau tidak bahwa arus globalisasi pada masa sekarang ini semakin gencar dan menguat. Dengan peran media komunikasi yang semakin canggih agaknya membuat perkembangan globalisasi makin tidak bisa dibatasi. Globalisasi membuat dunia semakin sempit dengan kemajuan teknologinya. Jarak yang dulunya jauh menjadi dekat, waktu yang dulunya terasa lama kini menjadi singkat.

Secara historis globalisasi berarti meluasnya pengaruh suatu kebudayaan dan/atau agama ke seluruh penjuru dunia. Anthony Giddens menjelaskan globalisasi sebagai intensifikasi relasi sosial di seluruh dunia yang menghubungkan lokalitas yang berjauhan sehingga kejadian-kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain. (Globalization is the intensivication of world-wide social relations which link distant localities in such a way that local happenings are shaped by events accurring many miles away and vice versa). Istilah globalisasi sering digunakan untuk menggambarkan penyebaran dan keterkaitan produksi, komunikasi, dan teknologi di seluruh dunia. Sedangkan kutipan dari Wikipedia Indonesia menyebutkan bahwa globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Jika kita menilik dari beberapa pengertian di atas maka kunci dari globalisasi adalah pengaruh. Karena pada hakekatnya setiap individu atau kelompok ingin memengaruhi individu atau kelompok lain untuk ikut ke dalam pengaruhnya.

Sebenarnya globalisasi sudah muncul di Nusantara sejak abad ke-15 ketika pedagang dari berbagai daerah lain berdatangan entah untuk sekedar singgah bahkan untuk melakukan transaksi jual beli dengan warga pribumi. Berarti globalisasi secara ekonomi Nusantara sudah mengawali terlebih dahulu meskipun secara nyatanya istilah globalisasi muncul pada tahun 1985 yang diperkenalkan oleh Theodore Levitte.

Yudi Latif dalam bukunya, Negara Paripurna, menyebutkan bahwa globalisasi modern dan posmodern menemukan pijakannya dari perlombaan gengsi antarnegara adikuasa yang mengarah pada penemuan-penemuan teknologi mutakhir, terutama dalam bidang persenjataan yang kemudian berkelindan dengan bidang telematika.

Revolusi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi membawa “distansi ruang-waktu” (time-space distanciation) sekaligus “pemadatan ruang-waktu” (time-space compression) yang merobohkan batas-batas ruang dan waktu konvensional (Giddens, 1999; Harvey, 1989).1 Inilah bagian dari efek diferensial yang ditimbulkan dari globalisasi yang muncul sejak abad ke-20 hingga sekarang ini.

Jika kita mau mengkaji lebih dalam tentang globalisasi secara implisit kita akan menemukan bahwa pada kenyataannya globalisasi merupakan bentuk baru dari imperialisme dengan bersenjatakan standarisasi internasional. Kenapa demikian? Karena dalam globalisasi pada akhirnya akan menerpa semua bagian dunia yang diawali dengan pengaruh besar dari negara adidaya. Secara kasarnya dunia ini akan menerapkan sistem hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang akan berkuasa. Akan tetapi hal itu tidak akan terjadi jika gerakan globalisasi mampu diantisipasi dengan konsep yang terstruktur dan terdesain secara baik.

Semakin menipisnya batas teritorial negara berakibat semakin tereduksinya kekuatan sebuah pemerintahan dalam membatasi warganya, terutama dalam lifestyle dan budaya yang berubah-ubah dengan cepat merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi. Kemudian perdagangan bebas, termasuk komoditi pendidikan juga menjadi arahan lain dari globalisasi yang terjadi.

Akibat dari globalisasi ini kemudian memunculkan beberapa kelompok baru yakni mereka yang pro terhadap globalisasi dan antiglobalisasi. Mereka yang proglobalisasi menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Lain halnya dengan mereka yang antiglobalisasi mengatakan bahwa mereka tidak mau dipersatukan dalam ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Tentunya dari kenyataan yang kita hadapi saat ini kita bisa mengetahui manakah sisi positif dan negatif dari sebuah gerakan globalisasi yang kian pesat ini. Sebagai kaum intelektual muda Indonesia yang visioner, inovatif, berkarakter, dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah hidup kita akan dapat menentukan bagaimana langkah kita untuk menghadapi era globalisasi ini. Apakah kita akan memilih mundur atau terus maju melawan arus bahkan menjadi arus baru yang akan mampu menjadikan bangsa ini kian besar. Sudah barang tentu kita bersikap kritis dalam menghadapi geliat globalisasi ini.


___________
1Lihat, Yudi Latif, Negara Paripurna (2011), hlm. 225.

Materi ini disampaikan dalam diskusi Globalisasi PMII Komisariat Kentingan, Kamis (13/12).

Salam Menulis!
Dzikir, fikir, dan amal shaleh

Rabu, 05 Desember 2012

Kebiasaan Buruk

Setiap orang mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda, entah itu yang baik ataupun yang buruk. Alangkah baiknya kebiasaan-kebiasaan yang positif itu untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan untuk kebaikan pribadi maupun orang lain. Sedangkan kebiasaan yang buruk sebisa mungkin untuk tidak semakin menjadi hal yang membudaya dan terus dilakukan, meskipun namanya kebiasaan akan tetapi  jangan dibiasakan karena memang tidak menghasilkan suatu hal yang bermanfaat.

Saya menulis kalimat di atas bukan berarti saya sok bijak atau apa karena saya juga mempunyai banyak kebiasaan buruk—yang sampai sekarang masih terus saya lakukan. Ini sekedar untuk bahan refleksi dan diharapkan bisa menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi diri saya yang seperti ini.

Jujur, saya belum bisa istiqomah dalam banyak hal. Baik itu berkaitan dengan ibadah—karena saya sebagai hamba Tuhan, menuntut ilmu (kuliah), dan hal-hal lain baik itu bersifat sosial ataupun individu saya sendiri.

Kamis, 15 November 2012

Selamat Tahun Baru 1434 Hijriyah

Bismillah Arrahman Arrahim fokuskan pikiran.

Sudah hampir dua bulan aku tak menulis di sini. Dan kali ini dengan penuh rasa tanggung jawab aku sempatkan diri untuk mulai aktif menulis lagi. Temanya tahun baru Hijriyah.

Rabu, 14 Nopember 2012 dengan segala aktivitas yang cukup runyam, keliling Kota Solo untuk mencari sesuatu dan lagi-lagi mampir ke Pasar Ikan. Capek? Ya! Tapi apa mau dikata, aku harus seperti ini. Mempersiapkan segalanya untuk masa depan.

Untungnya aku tidak lupa bahwa hari itu adalah hari ke-dua puluh sembilan bulan Dzulhijjah. Artinya hari itu adalah penghujung tahun 1433 H. Dan ada tradisi membaca doa akhir tahun kemudian dilanjutkan dengan doa awal tahun. Pagi hari Ibu memang telah mengingatkan lewat telepon untuk membaca doa tersebut. Sungguh betapa perhatiannya Ibuku ini. Putra-putranya yang sedang menempuh pendidikan di luar kota pasti selalu diingatkan untuk tetap menjaga tradisi ke-Islam-an. Kalau pun pagi itu Ibu tidak mengingatkan aku tetap tahu kalau hari itu adalah akhir tahun. Tentunya ini berkat penanaman nilai-nilai keagamaan dari rumah.

Senin, 24 September 2012

Keindahan

Mozaik Manik-manik


Seperti mozaik manik-manik ini, sebenarnya kehidupan itu bias kita buat menjadi indah sesuai apa yang kita yang kita inginkan. Tergantung bagaimana kita mengarahkannya. Asalkan mau terus berusaha dan berdoa pasti Tuhan akan berikan kepada kita yang terbaik.

Jumat, 21 September 2012

Ora et Labora

Ketika berkali-kali usaha yang kita lakukan belum mendapatkan hasil sesuai yang kita harapkan pasti muncul kekecewaan dalam diri kita. Kecewa, kesal, bahkan marah itu adalah ekspresi yang wajar yang sering kita alami, entah sadar ataupun tidak.

Akan tetapi dari kekecewaan tersebut jangan sampai membuat kita akhirnya patah semangat dan putus asa. Hidup adalah sebuah perjuangan untuk mencapai banyak hal yang menjadi cita-cita kita.

Takdir dan kuasa Tuhan itu harus kita yakini secara mendalam. Namun kita juga harus sadar betul bahwa Tuhan memutuskan segala sesuatu kepada kita itu berdasarkan usaha yang kita lakukan.

Ora et Labora


Ora et Labora, berdoa dan bekerjalah. Sebuah kalimat yang bisa kita jadikan pegangan. Sebagai hamba-Nya memangkita harus berusaha untuk adil. Sekeras apapun usaha yang kita lakukan jangan lupa untuk senantiasa berdoa memohon kepada-Nya. Dan jangan patah semangat!

Saya jadi teringat sebuah bait lagu Fix You-nya Cold Play,
                When you try your best, but you don’t succeed
                When you get what you want, but not what you need
                When you look so tired, but you can’t sleep
                Stuck in reverse...
Ya Allah mudahkanlah setiap jalan hamba-Mu ini. Amin...

Ditulis (19/9) di Pura UNS pukul 16.30 WIB

Selasa, 18 September 2012

Untukmu yang Entah Dimana

Sudah sangat lama dia tak menjumpaimu. Sampai-sampai dia tak tahu entah dimana kamu. Seperti orang kebanyakan dia juga mempunyai perasaan. Dan mungkin—dia berharap—kamu juga begitu.

Sebagai seorang laki-laki yang mungkin jauh dari apa yang kamu harapkan dia hanya bisa berusaha untuk senantiasa memperbaiki diri, mencoba memahami dan mengerti apa yang menjadi keinginanmu dan perasaanmu.

Tidak ada yang tahu bagaimana hidup masing-masing manusia di masa mendatang. Membangun sebuah kebaikan bagi diri masing-masinglah yang bisa dilakukan.

Untukmu
Sebagai orang yang mungkin pernah menemanimu dalam beberapa waktu dia ingin bertanya. Apakah pantas mencoba tahu apa yang telah terjadi sebenarnya? Apakah pantas menyampaikan berbagai keluhan akan hal-hal yang sebenarnya menjadi harapan-harapan? Apakah dia boleh meminta balasan pengertian atas apa yang telah dia usahakan? Dia hanya ingin tahu bagaimana kamu mengerti dia. Sampaikanlah dengan segalam pengertianmu kepadanya.




Untukmu yang entah dimana, semoga senantiasa dilindungi oleh Yang Maha Kuasa. Dia berharap agar kamu mengerti.

Salam Menulis!

Ditulis pada (17/9) di Ar-Royal Boarding House.

Perempuan dan Hasrat Fashionnya

Kita tahu bahwa laki-laki lebih menggunakan logika dan pikirannya dalam bertindak dan mengambil keputusan. Sedangkan berbeda jauh dari itu perempuan lebih menggunakan hati dan perasaannya. Dua sisi yang jelas tidak bisa disamakan. Kita hanya bisa menerima ini sebagai suatu keniscayaan dari Tuhan yang tidak boleh digunakan untuk saling menindas satu sama lain.

Namun selain itu rupanya banyak perbedaan-perbedaan lain yang cukup mencolok antara laki-laki dan perempuan. Yang ingin saya bicarakan di sini adalah secara general tentang satu hal yang cukup membedakan antara keduanya, yaitu hasrat akan fashion yang dimiliki oleh perempuan. Saya katakan secara general, saya tahu tidak semuanya seperti itu. Pemaknaan kata general bukan berarti semuanya ya. Hehe

Wajarnya seorang laki-laki tidak banyak pilah pilih yang terlalu, mereka sawajarnya saja. Memilih itu wajar namun ya jangan keterlaluan. Hehe

Laki-laki Berbelanja
Dalam hal ini saya ambil contoh yaitu, ketika seorang lelaki ingin membeli pakaian (baju, celana, jaket, atau yang lainnya), mereka biasanya sudah menentukan pilihan di awal sebelum mereka masuk ke toko. Kalaupun mereka baru masuk ke toko tersebut dan tidak punya persiapan biasanya tidak berlama-lama memilih barang. Karena dengan keunggulan logika yang mereka miliki, mereka bisa menempatkan diri mana yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka.

Memang ada juga lelaki yang sangat maniak terhadap fashion, namun secara rasio dengan mereka yang pada umumnya sangat jauh.

Perempuan Berbelanja
Berbeda dengan perempuan, ketika melihat suatu hal yang dianggap mereka lucu, unik, cantik, menarik, dan imut pasti hasrat mereka akan memiliki barang itu pasti langsung meningkat. Dalam hal ini fashion misalnya, terkadang mereka tidak cukup budget namun karena hasrat fashion-nya tidak bisa dikendalikan, mereka sudah terlanjur suka kebanyakan akan langsung dengan rela membelinya bahkan kadang sampai tidak memikirkan budget yang mereka habiskan untuk itu.

Belanja
Contoh lain ketika masuk ke mall dari rumah mereka sudah menyiapkan pilihan barang yang akan dibeli namun ketika sudah masuk ke toko, melihat berbagai pakaian yang bagus-bagus emmm... mereka kepincut, terpengaruh bujuk rayu keindahan pakaian itu. Akhirnya mereka membeli barang-barang yang padahal bukan menjadi kebutuhannya. Itulah hasrat fashion yang dimiliki kaum hawa. Apalagi di zaman sekarang ini. Bukankah begitu? Haha

Saya jadi teringat salah satu cerita dosen, beliau selalu menyuruh istrinya untuk senantiasa membuat list belanjaan sebelum pergi ke pasar atau kemanapun dia akan berbelanja. Tujuannya apa? Tujuannya aagar tidak membeli yang neko-neko yang tidak dibutuhkan. Karena yang telah dilist itulah yang telah dipikir matang-matang sebagai barang kebutuhan mereka. Bagaimana dengan kalian?

Dalam tulisan ini saya mencoba menjadi sosok penengah antar keduanya. Ini berdasarkan analisis yang saya lakukan beberapa kali. Saya punya ibu, saya punya adik perempuan, dan saudara perempuan banyak. Apakah masih tendensius? Kalian yang bisa menilai. Haha

Salam menulis!

Ditulis di Pasar Cenderamata Surakarta, (17/9).

Selasa, 11 September 2012

Banyak Utang

Utang memang sudah menjadi hal yang wajar dalam sebuah kehidupan manusia. Baik itu ketika berhubungan dengan manusia lainnya ataupun dengan dirinya sendiri. Baik itu berupa materi ataupun yang lainnya. Tapi perlu diingat yang namanya utang itu ya harus dibayar, jangan seenaknya aja.

Nah yang saya tulis di sini bukan utang tentang materi melainkan tentang kewajiban yang sudah saya buat sendiri. Pasti dalam hidup ini kita mentargetkan berbagai sesuatu yang mana sesuatu itu Ingin—bahkan harus—kita penuhi. Lantas apa sesuatu itu kok sampai saya menyebut saya mempunyai banyak utang? Memang banyak.

Utang Buku
Yang pertama, saya punya utang banyak dengan buku-buku saya. Loh, iya saya punya banyak  utang sama buku entah itu yang sudah saya beli atau dari hasil pinjaman. Saya merasa bahwa saya sedang berhutang, karena saya telah berkomitmen bahwa buku-buku itu harus saya baca sampai selesai. Saya butuh akan ilmu dari buku-buku itu sebagai penunjang saya baik sebagai bagian dari civitas akademika maupun bagian dari aktivitas saya berorganisasi.

Saya tidak pernah menyesal membeli banyak buku, karena itu saya anggap sebagai sumber ilmu dimana saya akan menjadi tahu dan bisa berkembang secara pola pikir yang nantinya akan saya terapkan dalam hidup ini. Namun saya menyesal ketika waktuku terbuang percuma untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Saya sadar betul itu salah. Sering kali saya membuang waktu dengan percuma, bahkan kadang melirik buku saja sudah berat rasanya. Tapi saya berusaha untuk memaksakan diri untuk membacanya, karena itu adalah kewajiban yang harus saya penuhi, itu adalah utangku yang harus dibayar.

Tapi saya yakin utang-utang itu akan bisa saya bayar. Saya adalah pecinta buku dan orang yang gemar membaca, apapun itu.

Kedua, saya punya banyak utang travelling bersama tema-teman. Ya, sudah lama saya berutang tentang ini. Memang terasa lebih berat namun saya akan berusaha membayar utang-utang saya ini.

Ketiga, mungkin ini adalah yang paling penting. Saya punya banyak utang yang berkaitan dengan pikiran atau ide. Harusnya saya dengan usia segini sudah bisa berpikir tentang banyak hal yang menjadi pikiran sewajarnya orang-orang yang setara dengan saya bahkan kalau perlu saya harus bisa lebih. Saya pernah berjanji saya harus bisa ini dan itu ketika saya kuliah, namun faktanya saya belum sepenuhnya bisa. Walaupun orang lain menganggap bahwa saya sudah menjadi lebih dari yang lain.

Banyak ide-ide yang sampai sekarang belum bisa terpenuhi dan terwujud.

Utang
Masih banyak sebenarnya utang-utang saya yang mungkin saya lupa akan itu. Dengan tekad yang kuat saya ingin berusaha semaksimal mungkin untuk membayar utang-utang tersebut. Bukan semata karena itu telah menjadi kewajiban yang kalau saya tidak memenuhinya maka saya akan merasa bersalah kemudian bersedih. Namun dibalik itu adalah bagaimana saya ketika bisa memenuhi semua itu berarti saya bisa belajar memaknai hidup. Mengilhami proses demi proses pencapaian akan segala yang telah saya rencanakan.

Tentunya ini akan menjadi sebuah refleksi pada diri saya sendiri dan mungkin siapa saja bahwa pasti pernah terbersit dalam benak kita akan berbagai hal yang sudah kita rencanakan namun belum bisa kita penuhi. Utang adalah sesuatu yang harus kita bayar dengan usaha keras dengan meresapi tiap proses pencapaiannya. Meskipun kita tidak membuat deadline akan utang-utang yang telah kita buat namun kita harus membayarnya dengan penuh tanggung jawab.

Salam menulis!

Ditulis di salah satu kamar di Ar-Royyal Boarding House pada (11/9) pukul 03.08 WIB.

Kembar???

Semua tetanggaku tau kalo aku ini adalah anak pertamanya Bapak Hafidz dan Ibu Komariyah. Harus percaya! Ini udah ngga bisa ditawar-tawar lagi! Dan di keluargaku ngga ada anak kembar, entah itu kembar siam, kembar identik, dan kembar-kembar yang lain. Kalo ada yang bilang aku ini anak kembar itu bohong banget berarti, itu dusta, yes that's a lie!

Banyak temenku yang tidak mengenalku dari kecil ketika aku tunjukin fotoku sama adekku menganggap bahwa kami adalah anak kembar. Mereka pada bilang kami kembar karena sama-sama pake kacamata lah, badannya sama lah, kepalanya sama lah, tingginya sama lah, gayanya sama lah, pinternya sama lah #eh

Coba deh diamati bersama.

Rodif-Rosik


Yang kiri adalah Rodif selaku kakaknya dan yang kanan adalah Rosik selaku adeknya. Ya kami emang sama-sama berkacamata, tinggi kami hampir sama, badan Rodif lebih kecil, kepala Rodif lebih kecil, pinternya? Emm...aku ngga bisa ngomong. Daaaan yang jelas Rodif lebih ganteng.

Rodif dan Rosik adalah kakak adek yang selisihnya satu tahun lebih. Jadi jelas kami ini bukan anak kembar. Ngga mau saya dikembar-kembarin sama adek saya. Jelas beda lah, gantengan kakaknya kemana-mana #nglunjak

Tapi kenapa tetep aja masih banyak orang yang ngira kalo kami ini anak kembar? Dan kenapa banyak yang sampe ketuker kalo nyebut nama kami. Ini jelas sebuah ketidakadilan. Saya ngga terima! Hahaha. Ya sudah lah anggap aja mereka benar daripada malah berujung keributan *dalam hati tetep aja ngga terima*

Dan mungkin satu lagi foto kami yang membuat orang sering mengira kalo kami kembar. Ini nih!
Rodif-Nila-Bapak Hafidz-Rosik

Tuh kan kami emang beda. Jangan-jangan malah pada ngira kalo yang ada di foto ini malah kembar semua, oh tidak -___-

Saya tegaskan ya... Rodif dan Rosik itu bukan anak kembar, kami hanya sepasang kakak adek yang lebih ganteng kakaknya. Oke cukup sekian.

Salam menulis!

Ditulis di salah satu kamar di Ar-Royyal Boarding House (11/9) pukul 02.07 WIB.

Minggu, 12 Agustus 2012

Selamat Datang Mahasiswa Baru UNS 2012

Sekitar bulan Juni lalu di berbagai kampus negeri mulai diramaikan oleh calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN Undangan. Termasuk UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta). Para mahasiswa yang aktif di organisasi internal kampus—dalam hali ini BEM—ikut sibuk membantu pihak panitia padahal waktu itu mereka juga sedang menghadapi ujian akhir semester. Selain itu ada pula beberapa komunitas mahasiswa kedaerahan yang membuka stand di lingkungan kampus. Mereka tentunya juga ingin menyambut kedatangan calon pemimpin bangsa dan membantu calon mahasiswa baru selama proses registrasi on-desk berlangsung. Yang diharapkan adalah agar mereka yang baru saja lulus SMA/SMK/MA dari berbagai daerah tidak merasa sendiri ketika berada di kampus karena mereka punya keluarga dari daerah asalnya.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Koran Pagi Ini

Mayoritas orang—terutama bapak-bapak—jika ditanya aktivitas apa yang paling nyaman dilakukan di pagi hari setelah olah raga pastilah akan menjawab membaca koran ditemani secangkir kopi. Sebagian orang menganggap bahwa ‘mereka berdua’ ibarat dua sejoli yang sulit dipisahkan.

Namun beda orang beda hati, walaupun saya menyukai kopi tapi saya tidak mengidentifikasikan bahwa diri saya adalah seorang penggemar berat kopi, hanya sebatas suka saja. Mungkin berbeda dengan kebanyakan orang, koran di pagi hari ibarat bujangan sebatang kara, karena jarang saya membaca koran ditemani secangkir kopi.

Tapi di sini saya sedang tidak mau berbicara tentang koran dan secangkir kopi mengingat ini masih puasa, bisa mengurangi kesempurnaan puasa. Begitu kata Pak Ustadz.

Sabtu, 28 Juli 2012

Ketika Di Manchester United

Apa aku ngga punya tampang buat bisa ke Manchester United ya? Masa sih? *ngaca *benerin kerah
Kenapa temen-temen ngga pada percaya kalo aku pernah ke Manchester United dan foto di sana. Buktinya ada kok. Nih aku liatin langsung...

Aku di Manchester United

Ini foto aku ambil sekitar dua tahun yang lalu ketika aku ke Manchester United bersama dua orang kawanku, Irzam dan Hendri. Kira-kira pas waktu liburan semester satu.

Find Your Best Place to Relish A Beautiful Sunset ...

Kemarin tepatnya aku mengganti deskripsi blogku. Bagiku blog adalah duniaku yang lain. Di sini aku menulis,  berbicara, berbagi, berharap, belajar, berpikir, beraksi, dan juga refleksi diri.

Tentang deskripsi blog yang baru

Sebelumnya ku tulis di sini, "Do the best!!! And You'll get the best!!!" Tak pernah ada asal usul kenapa aku menulis demikian, semata-mata hanya ingin berbagi semangat kepada kalian untuk selalu berlaku baik. Dan sekarang aku mengganti dengan quote yang baru, "Find your best place to relish a beautiful sunset ..." Ku rasa itu sebuah kalimat yang sangat sederhana. Kemudian apa maksud dari kalimat itu?

Sabtu, 21 Juli 2012

Preman pun Ikut Tarawih


Malam ini adalah malam kedua bulan Ramadhan tahun ini, dimana kaum muslim ramai berbondong-bondong ke masjid atau mushala bersama keluarga dan rekan-rekannya. Mereka berniat untuk mengikuti ibadah shalat tarawih berjamaah untuk tambah mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa. Malam yang cerah penuh berkah di Kota Solo The Spirit of Java. Tak ada hujan turun karena memang sudah memasuki musim kemarau. Bintang-bintang yang berkerlipan di angkasa ikut serta menyambut datangnya bulan suci yang penuh berkah ini. Pun hembusan semilir angin yang mencoba memasuki ruang-ruang kehangatan menjadi bukti bahwa seluruh alam ini menyambut dengan gembira dan gegap gempita, Marhaban Ya Syahru Ramadhan, Marhaban Ya Syahru Shiyam.

Ramadhan Tahun Ini

Syukur tanpa batas harus senantiasa kita haturkan ke hadirat Allah SWT atas kesempatan hidup yang masih bisa kita rasakan di dunia ini. Sebagai hamba sudah seharusnya kita itu mengabdi dengan penuh pengharapan ridho daro-Nya. Dia yang telah memberikan waktu, kesehatan, keberkahan, dan kenikmatan bagi kita makhluk-Nya. Maka bersyukurlah kepada-Nya atas semua itu.

Nggak terasa aku ini sudah kepala dua dan bulan ini--Ramadhan 1433 H--adalah bulan puasa ke-dua puluh satu sepanjang usiaku, selama aku hidup di dunia sampai sekarang ini. Masih terheran-heran saja, aku merasakan bulan puasa sepertinya baru kemarin eh ini sudah bulan puasa lagi. Bisa diartikan berarti ibadah puasaku di tahun kemarin itu belum bisa membawa berkah perubahan yang signifikan dalam diriku. Mungkin memang tingkat ibadahku yang masih sangat jauh dari ketulusan dan keikhlasan semata-mata mencari ridho-Nya. Masih saja karena paksaan, walaupun memang tingkatan orang awam seperti aku ini harus dipaksa. Seperti kata Pak Kyai Muhar dalam kultumnya semalam di masjid Al Barokah, "nawaitu al faksani ..." hehe.

Senin, 16 Juli 2012

Tentang Kerinduan

Adalah sebuah hal yang wajar bagi semua manusia jika merasa rindu akan sesuatu dalam hidupnya. Perjalanan hidup sering kali membuat kita ingin mengulang masa-masa dimana kita merasa nyaman dan bahagia. Suasana ketika kita bisa merasakan 'inilah kehidupan', ketika kita bisa tersenyum bahagia, ketika kita sedang berjuang dengan susah payah, ketika kita hampir putus asa bahkan menangis menghadapi berbagai hal yang ada. Pun ketika kita merasakan bahwa ternyata kita bukan apa-apa. Semua itu pasti akan menjadi sebuah kerinduan yang mendalam yang akan dirasakan oleh setiap manusia pada nantinya. Masa dimana kita telah berubah dari keadaan dulu menjadi sekarang dan masa depan.

Aku sedang rindu pada banyak hal.

Minggu, 15 Juli 2012

Kemudahan Pasti Akan Kau Temui

Ahmad Rosyiq namanya, dia adalah adikku. Seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika (IF) di Institus Teknologi Telkom Bandung. Dia adalah seorang yang mempunyai mimpi dan cita-cita yang tinggi. Aku yakin dengan sepenuh hati dia adalah orang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan cita-citanya.


Cita-citanya ingin kuliah di ITB memang tidak tercapai, namun di ITT yang juga merupakan salah satu institut teknologi yang bisa diunggulkan dalam tiap jurusannya mampu memunculkan semangat baru untuk masa depannya. Aku yakin padamu!

Kala itu memang kondisi ekonomi keluargaku sedang down. Bapakku sudah tidak seperti dulu lagi, kini dia hanya sebagai seorang buruh jahit pakaian. Beliau menerima orderan pakaian dari rekan-rekan ibuku.

Jumat, 06 Juli 2012

Surat Kelengkapan Praktikum Laboratorium Uji Tanah (LUT)

Teman-teman infras 2010 yang saya cintai dan sayangi silakan download modul, kartu praktikum, surat puas, dan surat izin kuliah dan kelengkapan lain untuk praktikum Laboratorium Uji Tanah (LUT) di link bawah ini :)

Download surat kelengkapan praktikum LUT D3 Infrastruktur Perkotaan 2010

Semangat kakaaakkk :)

Senin, 02 Juli 2012

Menikmati Pendidikan Hanya Sebuah Harapan


“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial … “

Begitulah bunyi penggalan dari alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 yang telah disusun dengan penuh cita-cita dan harapan dari dalam hati para pendiri negeri ini. Harapan yang ingin terwujud di sepanjang masa kehidupan bangsa ini. Namun faktanya, apakah kita sudah bisa mewujudkannya? Apakah kita semua sudah bisa menikmati salah satu poin dari alinea tersebut, yakni pendidikan? Apakah kita semua sudah berupaya dengan sekuat tenaga untuk mengembangkan pendidikan yang mencerdaskan untuk rakyat Indonesia? Minimal untuk lingkungan sekitar kita.

Jumat, 13 April 2012

Kindness

Kita berbuat baik karena kita ingin dipandang baik oleh-Nya, kita ingin berdekat-dekatan dengan-Nya.
Tapi Kita tidak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya.

(Gus Mus dalam Gus Ja'far)

Sabtu, 07 April 2012

Monoton

Ending yang monoton.

"Pemerintahan Islam atau khilafah itu adalah solusi terbaik untuk umat dan bangsa ini"

Entah harus tertawa atau sedih. Yang jelas lucu.

Sekian.

Selasa, 07 Februari 2012

Persyaratan Pendaftaran Program Bidikmisi

1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2012;
2. Lulusan tahun 2011 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing PTN;
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Kurang mampu secara ekonomi sebagai berikut:
    a. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali sebesar-besarnya Rp3.000.000,00 setiap bulan;
    b. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp600.000,00 setiap bulannya; dan
    c. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.

Kamis, 02 Februari 2012

Di Pebruari

Lama juga aku tak melakukan aktivitas blogging. Bulan Januari yang sibuk telah terlewati. Masa libur pun tinggal menghitung hari. Tak apa lah liburan semester ini cuma sebentar, jatah liburan banyak dimakan sama tugas dan acara-acara intra kampus dan ekstra kampus. Semoga dalam segala aktivitasku Engkau selalu memberkati. Amin.

Sekarang sudah masuk awal bulan Pebruari. Tak mau banyak bicara tentang bulan Pebruari, ada apa, dan kenapa. Yang jelas aku ingin tetap berkarya walaupun dalam lingkup kecil, seperti menulis dan yang lainnya. Karena jelas dengan menulis pikiran kita akan terlatih untuk cepat dan berkembang mencari ide dan inovasi tentang sesuatu apapun.

Selasa, 24 Januari 2012

Nama

Malam ini aku baca buku The Starbucks Experience karya Joseph A. Michelli. Di dalam buku itu aku menemukan sebuah kalimat yang bagus tentang nama. Kalimat itu kutipan dari perkataan Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People. Dia mengatakan :
"Ingat bahwa dalam bahasa apa pun, nama akan selalu terdengar paling manis dan paling penting bagi pemiliknya. Nama seseorang mungkin adalah hartanya yang paling berharga."

Hot, Flat, and Crowded

Bumi menjadi Panas (Hot) karena kemajuan teknologi telah mempercepat laju peningkatan emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer  yang menghambat pelepasan hawa panas dari bumi ke ruang angkasa.

Bumi menjadi Rata (Flat) karena kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memungkinkan siapa pun, di mana pun, dapat saling berhubungan dan saling bersaing dalam segala hal dengan mudah sehingga seolah-olah bumi seperti berada di atas sebuah pinggan yang datar.

Selasa, 10 Januari 2012

Ayo Mas!

0Aku kasihan sama dia. Sering kali dia jadi bahan omongan. Banyak temen-temen yang kesel sama dia dan tingkah lakunya. Dari tingkah laku terhadap dirinya sendiri atau ketika dia berhubungan dengan orang lain membuatnya menjadi orang yang bisa dibilang ngeselin, begitulah kata mereka yang kesal terhadapnya.

Tak mau bohong aku pun kadang ikut-ikutan kesal karena banyak menyangkut prilakunya. Tapi aku sungguh bener-bener kasihan padanya.

Tadi sempat aku bicara dengannya. Dia yang ku hormati sebagai orang yang lebih pintar, lebih tua, punya jabatan tinggi, dia adalah atasanku. Bukan sembarangan orang tentunya. Aku mengungkapkan alasan tentang kekesalan banyak orang terhadapnya. Aku coba ngomong dengan sabar, santai, lembut, penuh perhatian agar tidak menyakiti.