Minggu, 07 November 2010

Sendok VS Sendok

Suatu hari sepulang kuliah cuaca terasa sangat panas dan perut terasa lapar, aku pun tak sanggup menahan harumnya aroma makanan yang berasal dari sebuah rumah makan kecil di sekitar boarding house mahasiswa UNS. Akhirnya aku putuskan untuk masuk ke RM tersebut, kebetulan di tas masih ada sisa uang.
Mas: "Monggo Mas... (sambil senyum)"
Aku: "Hmmm... (membalas senyuman).
Sambil lihat daftar menu dan harga. Dan harga yang paling cocok adalah nasi telur.
Aku: "Mas, nasi telur kaliyan es teh."
Mas: "O...nggih. Sekedap Mas."
Aku pun duduk sambil menunggu pesananku datang. Ku pandangi gorengan yang tertata rapi di atas piring seakan-akan memintaku untuk mengambil salah tiga dari mereka. Tak beberapa lama, pesanan pun datang.
Mas: " Niki Mas, monggo..."
Sepiring nasi tanpa sendok dan garpu serta segelas es teh telah berada di hadapanku. Tanpa pikir panjang dan secara tak sadar aku langsung mengambil sendok dan 'garpu (menurut perasaanku)' dan langsung menyantap makanan tersebut.
Dengan lahap aku menyantap makanan tersebut sambil sesekali menyeruput es teh yang terasa sangat segar karena cuaca di luar sangat panas. Hingga makanan itu hampir habis aku belum juga sadar keadaan makanku itu seperti apa.
Setelah makanan itu habis dan aku akan menyilangkan sendok dan 'garpu (menurut perasaanku)' aku baru sadar dan melihat secara nyata bahwa yang ku gunakan untuk makan tadi itu ternyata bukan sendok dan garpu, melainkan sendok dan sendok. Tapi mengapa dari tadi saat tangan kiriku menusuk telur dan tangan kananku mengiris telur aku sama sekali tak merasa dan seakan tak melihat bahwa itu SENDOK VS SENDOK. Saat itu juga aku tersenyum sendiri sambil tengak-tengok kanan kiri apakah ada orang yang melihat makanku tadi. "Semoga saja tak ada orang yang melihat makanku tadi."
Tugas selanjutnya yaitu bagaimana caranya agar mas pelayan tadi nggak ngelihat di piringku ini tersilang dua sendok. Akhirnya ide bodoh pun keluar dari pikiranku yaitu aku putuskan untuk mengambil garpu dan menyilangkannya dengan salah satu sendok. Dan sendok yang lain secara diam-diam dan terskenario ku jatuhkan dan kemudian ku ambil dan ku letakkan di samping piring tersebut.
Karena lapar atau capek atau ngantuk atau gimana aku tak tahu pasti penyebabnya mengapa aku mengambil SENDOK VS SENDOK, bukan SENDOK VS GARPU. Yang pasti rasa maluku atas hal itu tak diketahui oleh orang sekitar yang makan dan mas pelayan. Pokoknya asal kenyang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.