Minggu, 07 November 2010

Bukannya Subhanallah Tetapi Malah Astaghfirullah

Ini cerita ketika aku dan Nanang Shalat berjamaah Ashar. Waktu itu aku yang jadi imam. Tapi dasarnya saya ini pelupa jadi ketika setelah sujud di rakaat ketiga, e...bukannya berdiri ke rakaat keempat malah aku langsung tahiyat akhir. Di sini ada yang lucu, ketika aku mulai duduk tahiyat akhir aku mendengar Nanang ngomong:
Nanang: "Astaghfirullah...astaghfirullah."
Dalam hati aku bingung, ini kok Nanang ngucap Astaghfirullah dalam bacaan Shalat, emang ada? Atau barangkali dia susah duduk karena kakinya sedang sakit jadi dia merasa kesakitan sehingga spontan ngucap Astaghfirullah.
Tapi aku tak sadar dan tetap melanjutkan tahiyat akhir hingga salam. Setelah salam selesai Nanang berdiri sambil menepuk bahuku,
Nanang: "Dip, kurang siji. Temenan."
Aku: "Opo yo, lha terus pye?"
Nanang: "Yo tambahi sak rakaat, ben pas."
Aku: "Ngarangmu, lha kowe kok mau ra muni Subhanallah?"
Nanang: "Aku muni og...."
Aku: "Udu... Kowe mau muni Astaghfirullah."
Nanang: "Iyo deng... Hahahahahaha... Lha terus pye?"
Aku: "Ben mantep baleni dek pertama maneh."
Mas Dalhar yang nggak ikut jamaah pun akhirnya turun tangan.
Dalhar: "Ho... Doso lho."
Dan kami pun akhirnya memutuskan untuk mengulangi Shalat Ashar.
Aku: "Ayo Nang."
Dan di Shalat Ashar yang kedua ini akhirnya kami berhasil sampai salam akhir tanpa ada yang lupa lagi.
Alhamdulillah.

2 komentar:

  1. ajienovskiy said : tak kiro weruh mbak vario.. dadi munine astaghfirullah :D

    BalasHapus
  2. Nek weruh mbak vario munine qobiltu nikahuha. haha.

    BalasHapus

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.