Selasa, 08 Februari 2011

Pusat Distro Di Plasa Parahyangan

Jumat, 4 Pebruari 2011 setelah Salat Jumat kami melanjutkan touring kami di Kota Kembang Bandung. Kali ini yang jadi tujuan adalah Plasa Parahyangan. Pusat Distro di Bandung bahkan di Indonesia.
Dengan menggunakan angkot lagi kami bertiga pergi meninggalkan rumah kakakku dan langsung menuju ke Plasa Parahyangan. Dengan dua kali naik angkot kami pun akhirnya sampai di Plasa Parahyangan. Siang itu hujan turun di kawasan Plasa Parahyangan. Walaupun hujan tetapi kawasan tersebut tetap ramai pengunjung. Itulah Bandung, tak pernah sepi dari aktivitas belanja.
Dari satu distro ke distro lain kami jajaki. Hendri dan Irzam nampaknya sangat berminat dengan jaket dan blazer di sana. Irzam berniat ingin mencari jaket sedangkan Hendri mencari blazer. Sedangkan aku tidak berminat dengan pakaian distro sehingga aku hanya melihat-lihat saja menemani mereka berdua. Yang ku minati hanyalah jaket klub sepak bola. Aku sebetulnya ingin sekali mencari jaket waterproof AC Milan tetapi di sana tidak ku temukan. Karena di sana bukanlah pusat dari sport station tetapi memang distro, usaha yang sedang berkembang di Indonesia yang pusatnya di situ.
Setelah berkeliling di Plasa Parahyangan ternyata Hendri dan Irzam tak menemukan yang cocok bagi mereka. Entah benar-benar tak ada yang cocok ataukah ada alasan lain. Aku tak tahu. Dari situ selanjutnya kami lanjutkan perjalanan menuju ke Masjid Raya Bandung yang tak jauh dari Plasa Parahyangan dan alun-alun. Dengan jalan kaki kami menuju ke masjid. Hujan yang semakin deras mengguyur kawasan tersebut. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB kami pun langsung masuk masjid dan mengambil air wudhu dan langsung melaksanakan Salat Ashar.
Ketika itu aku jadi imam dan ada satu orang lain selain Hendri dan Irzam yang ikut ma’mum. Mungkin saking capeknya dan pikiran tidak jelas aku pun sempat lupa ketika salat. Yang seharusnya aku tahiyat akhir malahan berdiri lagi. Untungnya Hendri dan Irzam mengingatkanku dengan bacaan tasbih, Subhanallah. Tidak seperti Nanang dulu yang mengucapkan Astaghfirullah bukan Subhanallah (lihat tulisan lainku Bukannya Subhanallah Tetapi MalahAstaghfirullah). Karena diingatkan dengan bacaan tersebut akupun secara refleks langsung duduk tahiyat kembali, dan salat pun akhirnya selesai.
Halaman masjid yang luas dan cukup indah membuat kami tertarik untuk menuju ke salah satu tempat di tengah halaman tersebut. Banyak orang juga yang duduk-duduk di sana. Hujan pun turun semakin deras dan tempat kami berteduh ternyata juga tak cukup meneduhi kami dari air hujan. Akhirnya kami putuskan untuk berlari masuk masjid kembali. Ketika hujan cukup reda kami sempatkan untuk berfoto di depan masjid. Sambil menunggu datangnya waktu Maghrib kami berkeliling sekitar masjid dan mencoba mencicipi gorengan hangat yang cukup bisa menghangatkan kami di tengah guyuran hujan.
Waktu Maghrib pun tiba dan kami langsung melakukan Salat Maghrib berjamaah.
Kemudian kami putuskan untuk pulang. Tetapi sebelum pulang kami masuk ke Matahari Department Store dekat dengan tempat kami turun dari angkot. Di sana ternyata ada pertunjukan menyanyi anak dan lomba piano dalam rangka memeriahkan Imlek. Tak lama kami berkeliling di sana dan kami putuskan untuk cari makan di sekitar tempat itu. Akhirnya warung nasi goring menjadi pilihan kami, harganya yang tak mahal menjadi prioritas kami.
Setelah selesai makan kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah kakakku dengan menggunakan angkot lagi.
Itulah perjalanan hari kedua kami di Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.