Selasa, 11 September 2012

Banyak Utang

Utang memang sudah menjadi hal yang wajar dalam sebuah kehidupan manusia. Baik itu ketika berhubungan dengan manusia lainnya ataupun dengan dirinya sendiri. Baik itu berupa materi ataupun yang lainnya. Tapi perlu diingat yang namanya utang itu ya harus dibayar, jangan seenaknya aja.

Nah yang saya tulis di sini bukan utang tentang materi melainkan tentang kewajiban yang sudah saya buat sendiri. Pasti dalam hidup ini kita mentargetkan berbagai sesuatu yang mana sesuatu itu Ingin—bahkan harus—kita penuhi. Lantas apa sesuatu itu kok sampai saya menyebut saya mempunyai banyak utang? Memang banyak.

Utang Buku
Yang pertama, saya punya utang banyak dengan buku-buku saya. Loh, iya saya punya banyak  utang sama buku entah itu yang sudah saya beli atau dari hasil pinjaman. Saya merasa bahwa saya sedang berhutang, karena saya telah berkomitmen bahwa buku-buku itu harus saya baca sampai selesai. Saya butuh akan ilmu dari buku-buku itu sebagai penunjang saya baik sebagai bagian dari civitas akademika maupun bagian dari aktivitas saya berorganisasi.

Saya tidak pernah menyesal membeli banyak buku, karena itu saya anggap sebagai sumber ilmu dimana saya akan menjadi tahu dan bisa berkembang secara pola pikir yang nantinya akan saya terapkan dalam hidup ini. Namun saya menyesal ketika waktuku terbuang percuma untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Saya sadar betul itu salah. Sering kali saya membuang waktu dengan percuma, bahkan kadang melirik buku saja sudah berat rasanya. Tapi saya berusaha untuk memaksakan diri untuk membacanya, karena itu adalah kewajiban yang harus saya penuhi, itu adalah utangku yang harus dibayar.

Tapi saya yakin utang-utang itu akan bisa saya bayar. Saya adalah pecinta buku dan orang yang gemar membaca, apapun itu.

Kedua, saya punya banyak utang travelling bersama tema-teman. Ya, sudah lama saya berutang tentang ini. Memang terasa lebih berat namun saya akan berusaha membayar utang-utang saya ini.

Ketiga, mungkin ini adalah yang paling penting. Saya punya banyak utang yang berkaitan dengan pikiran atau ide. Harusnya saya dengan usia segini sudah bisa berpikir tentang banyak hal yang menjadi pikiran sewajarnya orang-orang yang setara dengan saya bahkan kalau perlu saya harus bisa lebih. Saya pernah berjanji saya harus bisa ini dan itu ketika saya kuliah, namun faktanya saya belum sepenuhnya bisa. Walaupun orang lain menganggap bahwa saya sudah menjadi lebih dari yang lain.

Banyak ide-ide yang sampai sekarang belum bisa terpenuhi dan terwujud.

Utang
Masih banyak sebenarnya utang-utang saya yang mungkin saya lupa akan itu. Dengan tekad yang kuat saya ingin berusaha semaksimal mungkin untuk membayar utang-utang tersebut. Bukan semata karena itu telah menjadi kewajiban yang kalau saya tidak memenuhinya maka saya akan merasa bersalah kemudian bersedih. Namun dibalik itu adalah bagaimana saya ketika bisa memenuhi semua itu berarti saya bisa belajar memaknai hidup. Mengilhami proses demi proses pencapaian akan segala yang telah saya rencanakan.

Tentunya ini akan menjadi sebuah refleksi pada diri saya sendiri dan mungkin siapa saja bahwa pasti pernah terbersit dalam benak kita akan berbagai hal yang sudah kita rencanakan namun belum bisa kita penuhi. Utang adalah sesuatu yang harus kita bayar dengan usaha keras dengan meresapi tiap proses pencapaiannya. Meskipun kita tidak membuat deadline akan utang-utang yang telah kita buat namun kita harus membayarnya dengan penuh tanggung jawab.

Salam menulis!

Ditulis di salah satu kamar di Ar-Royyal Boarding House pada (11/9) pukul 03.08 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.