Selasa, 18 September 2012

Perempuan dan Hasrat Fashionnya

Kita tahu bahwa laki-laki lebih menggunakan logika dan pikirannya dalam bertindak dan mengambil keputusan. Sedangkan berbeda jauh dari itu perempuan lebih menggunakan hati dan perasaannya. Dua sisi yang jelas tidak bisa disamakan. Kita hanya bisa menerima ini sebagai suatu keniscayaan dari Tuhan yang tidak boleh digunakan untuk saling menindas satu sama lain.

Namun selain itu rupanya banyak perbedaan-perbedaan lain yang cukup mencolok antara laki-laki dan perempuan. Yang ingin saya bicarakan di sini adalah secara general tentang satu hal yang cukup membedakan antara keduanya, yaitu hasrat akan fashion yang dimiliki oleh perempuan. Saya katakan secara general, saya tahu tidak semuanya seperti itu. Pemaknaan kata general bukan berarti semuanya ya. Hehe

Wajarnya seorang laki-laki tidak banyak pilah pilih yang terlalu, mereka sawajarnya saja. Memilih itu wajar namun ya jangan keterlaluan. Hehe

Laki-laki Berbelanja
Dalam hal ini saya ambil contoh yaitu, ketika seorang lelaki ingin membeli pakaian (baju, celana, jaket, atau yang lainnya), mereka biasanya sudah menentukan pilihan di awal sebelum mereka masuk ke toko. Kalaupun mereka baru masuk ke toko tersebut dan tidak punya persiapan biasanya tidak berlama-lama memilih barang. Karena dengan keunggulan logika yang mereka miliki, mereka bisa menempatkan diri mana yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka.

Memang ada juga lelaki yang sangat maniak terhadap fashion, namun secara rasio dengan mereka yang pada umumnya sangat jauh.

Perempuan Berbelanja
Berbeda dengan perempuan, ketika melihat suatu hal yang dianggap mereka lucu, unik, cantik, menarik, dan imut pasti hasrat mereka akan memiliki barang itu pasti langsung meningkat. Dalam hal ini fashion misalnya, terkadang mereka tidak cukup budget namun karena hasrat fashion-nya tidak bisa dikendalikan, mereka sudah terlanjur suka kebanyakan akan langsung dengan rela membelinya bahkan kadang sampai tidak memikirkan budget yang mereka habiskan untuk itu.

Belanja
Contoh lain ketika masuk ke mall dari rumah mereka sudah menyiapkan pilihan barang yang akan dibeli namun ketika sudah masuk ke toko, melihat berbagai pakaian yang bagus-bagus emmm... mereka kepincut, terpengaruh bujuk rayu keindahan pakaian itu. Akhirnya mereka membeli barang-barang yang padahal bukan menjadi kebutuhannya. Itulah hasrat fashion yang dimiliki kaum hawa. Apalagi di zaman sekarang ini. Bukankah begitu? Haha

Saya jadi teringat salah satu cerita dosen, beliau selalu menyuruh istrinya untuk senantiasa membuat list belanjaan sebelum pergi ke pasar atau kemanapun dia akan berbelanja. Tujuannya apa? Tujuannya aagar tidak membeli yang neko-neko yang tidak dibutuhkan. Karena yang telah dilist itulah yang telah dipikir matang-matang sebagai barang kebutuhan mereka. Bagaimana dengan kalian?

Dalam tulisan ini saya mencoba menjadi sosok penengah antar keduanya. Ini berdasarkan analisis yang saya lakukan beberapa kali. Saya punya ibu, saya punya adik perempuan, dan saudara perempuan banyak. Apakah masih tendensius? Kalian yang bisa menilai. Haha

Salam menulis!

Ditulis di Pasar Cenderamata Surakarta, (17/9).

2 komentar:

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.