Minggu, 22 Agustus 2010

Mataku

Mataku ini sejak aku mulai masuk SMA sudah mulai nggak beres, pandanganku sudah mulai ngawur. Ketika pelajaran di kelas aku kadang tak jelas melihat tulisan yang ada di papan tulis. Karena aku mulai merasakan hal tersebut aku mulai mikir apakah aku mau pakai kacamata aja ya? Tapi setelah ku pikir-pikir kayaknya nggak usah dulu deh, ini belum begitu parah. Tapi semakin lama mataku tambah parah. Sehingga aku mengambil keputusan untuk periksa ke dokter.
Tepatnya di kelas XII aku memberanikan diri untuk memeriksakan mataku ini ke dokter di RSUD Kraton Pekalongan ditemani temanku. Ketika sudah giliranku untuk masuk ke ruangan dokter aku mulai was-was.
Dokter menanyakan kepadaku beberapa pertanyaan umum seputar mataku, kemudian aku disuruh untuk memakai lensa untuk mengetes seberapa minuskah mataku ini. Aku disuruh untuk melihat ke dinding yang di sana tertempel tulisan berupa huruf dan angka.
Ketika ditanya oleh dokter apa yang ada di dinding tersebut, aku berhasil menjawab dengan benar. Akhirnya dokter memvonis bahwa diriku ini normal tak ada kelainan yang terjadi pada mataku. Sambil sedikit nyentak dokter tersebut menyuruhku hanya untuk menebus obat di apotek. Setelah di luar aku yang sudah ditunggu temanku akhirnya segera pulang dan anjuran dokter untuk menebus obat di apotekpun ku hiraukan saja. Masa katanya normal tapi disuruh nebus obat apaan tu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.