Minggu, 15 Juli 2012

Kemudahan Pasti Akan Kau Temui

Ahmad Rosyiq namanya, dia adalah adikku. Seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika (IF) di Institus Teknologi Telkom Bandung. Dia adalah seorang yang mempunyai mimpi dan cita-cita yang tinggi. Aku yakin dengan sepenuh hati dia adalah orang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk mewujudkan cita-citanya.


Cita-citanya ingin kuliah di ITB memang tidak tercapai, namun di ITT yang juga merupakan salah satu institut teknologi yang bisa diunggulkan dalam tiap jurusannya mampu memunculkan semangat baru untuk masa depannya. Aku yakin padamu!

Kala itu memang kondisi ekonomi keluargaku sedang down. Bapakku sudah tidak seperti dulu lagi, kini dia hanya sebagai seorang buruh jahit pakaian. Beliau menerima orderan pakaian dari rekan-rekan ibuku.
Sedangkan sumber ekonomi bisa dibilang hanya dari ibuku. Seorang PNS yang dengan banyak hutang mampu menjadi tumpuan keluarga. Aku yang masih duduk di semester 4 sebuah PTN di Kota Solo belum mampu membantu meringankan beban berat kedua orang tuaku.

Semua orang tahu kalau kehidupan di Bandung itu tidak murah. Mahalnya biaya hidup dan biaya kuliah sempat membuat pesimis keluarga terutama ibu. Namun berkat dukungan dari saudara-saudara akhirnya ibu pun semakin yakin bahwa Allah pasti akan memberi kemudahan bagi hambanya yang mau berusaha dan berdoa.

Memang terlihat jelas perbedaan adikku dengan teman-teman sejurusannya. Kebanyakan memang anak dari keluarga berpunya, yang mempunyai kesiapan lebih secara ekonomi. Rosik -biasa aku memanggilnya- di sana menempati rumah kakak sepupuku. Dia memang diminta untuk menemani istri dan anak kakakku yang masih bayi. Melihat biaya kost di sekitar kampus ITT yang memang mahal jelas tidak memungkinkan bagi keluargaku untuk membiayainya. Kemungkinan dia sampai akhir kuliah nanti menempati rumah kakakku yang memang jarang di rumah karena tugasnya sebagai seorang polisi di sana.

Aku sebagai seorang kakak yang berusaha memberi perhatian kepada adik memang sering memantau kegiatan kuliahnya. Sering ku ketahui tentang kesulitan-kesulitannya di sana terutama mengenai keuangan. Sebenarnya aku tidak tega melihat kondisi seperti itu.

Kadang uang bulanannya sudah habis di tengah bulan karena memang banyak keperluan yang tidak terduga. Aku tahu karena aku juga seorang mahasiswa. Dia pun mengabariku jika memang butuh biaya, syukur waktu itu aku memang mempunyai uang lebih akhirnya bisa ku berikan padanya, meskipun tak banyak. Bersyukur sekali aku kuliah dibiayai negara sehingga bisa sedikit mengurangi beban orang tua.

Berbagai kesulitan memang sering kali dia dapatkan. Dan kali ini yang membuatku sedih adalah ketika HPnya hilang di rumah. Aku tahu itu dari ibu. Ketika dia pulang ke rumah dan berkunjung ke rumah saudaraku HPnya entah terselip dimana, sampai sekarang belum juga ketemu. Memang kala itu dia ceroboh sehingga HPnya bisa hilang. Karena tak punya cukup biaya untuk membeli HP akhirnya sampai sekarang pun dia belum mempunyai HP. Jelas komunikasi dengan teman-temannya pun terputus. Padahal aku tahu bahwa dia sedang dibutuhkan untuk suatu acara organisasi di kampusnya. Di zaman seperti sekarang ini HP memang menjadi suatu piranti yang sangat penting, keberadaanya sangat membantu siapapun yang menggunakannya.

Malam ini ku coba membuka akun twitternya. Ku baca TL-nya (Time Line) yang isinya seperti ini:
@rosyiq hpku ilang lek, aku yo ora oleh kabar opo2.. lha pak piye sidone? RT@phaladitama@rosyiq lah aku ora dikabari
Jujur tak tega aku membacanya. Rasanya aku ingin menangis dan memberikan HPku padanya.

Kalau dilihat aku dan dia sangat berbeda. Aku yang sangat aktif tiap hari menggunakan HP untuk berkomunikasi dengan teman-temanku sedangkan dia memang kurang begitu menggunakannya. Jika pulsaku habis aku pasti bergegas untuk mengisi ulang, sedangkan dia jika pulsanya habis menunggu ada hal penting baru dia isi ulang pulsanya. Aku merasa bersalah sebenarnya.

Kalau aku mempunyai cukup rejeki akan ku belikan HP untukmu adikku.

Kesulitan demi kesulitan di masa kuliahnya ini memang membuatnya harus terus berusaha tabah dan sabar. Berbagai masalah akan membuatmu lebih dewasa dan menjadi orang yang kuat di masa mendatang.
Semakin tinggi tekanan yang diberikan kepada suatu benda maka akan membuat daya lentingnya juga akan semakin tinggi. Percaya itu!
Dan harus yakin suatu saat kesulitan-kesulitanmu yang sekarang ini akan menjadi kemudahan di masa mendatang. Cita-cita mulyamu pasti akan terwujud. Tetaplah tabah, sabar, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan tak lupa untuk berdoa kepada-Nya.
Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Doaku selalu menyertaimu adikku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.