Sabtu, 21 Juli 2012

Ramadhan Tahun Ini

Syukur tanpa batas harus senantiasa kita haturkan ke hadirat Allah SWT atas kesempatan hidup yang masih bisa kita rasakan di dunia ini. Sebagai hamba sudah seharusnya kita itu mengabdi dengan penuh pengharapan ridho daro-Nya. Dia yang telah memberikan waktu, kesehatan, keberkahan, dan kenikmatan bagi kita makhluk-Nya. Maka bersyukurlah kepada-Nya atas semua itu.

Nggak terasa aku ini sudah kepala dua dan bulan ini--Ramadhan 1433 H--adalah bulan puasa ke-dua puluh satu sepanjang usiaku, selama aku hidup di dunia sampai sekarang ini. Masih terheran-heran saja, aku merasakan bulan puasa sepertinya baru kemarin eh ini sudah bulan puasa lagi. Bisa diartikan berarti ibadah puasaku di tahun kemarin itu belum bisa membawa berkah perubahan yang signifikan dalam diriku. Mungkin memang tingkat ibadahku yang masih sangat jauh dari ketulusan dan keikhlasan semata-mata mencari ridho-Nya. Masih saja karena paksaan, walaupun memang tingkatan orang awam seperti aku ini harus dipaksa. Seperti kata Pak Kyai Muhar dalam kultumnya semalam di masjid Al Barokah, "nawaitu al faksani ..." hehe.

Dan ini adalah tahun ke-tiga aku menjalani puasa Ramadhan di Kota Solo yang nyaman ini. Jelas sangat berbeda jika dibandingkan dengan kampung halamanku Pekalongan tercinta. Suasana riuh anak-anak, gema shalawat, pengajian rutin di masjid ataupun di mushala, hingga rombongan koprekan yang membangunkan orang untuk makan sahur tidak ku temui di sini. Maklum mayoritas ke-islam-an orang Solo adalah abangan jadi wajar saja jika dalam menyambut hadirnya bulan Ramadhan ini kurang begitu antusias.

Untuk mengobati rasa rindu akan suasana Ramadhan ala kota santri aku berniat tiap malam bulan puasa ini selama aku masih di Solo aku ingin merajinkan ke masjid Al Barokah. Sebuah masjid kecil yang berada di tengah-tengah kumpulan warga pendatang dari daerah Madura yang telah menetap cukup lama di Solo. Nuansa keagamaan yang kuat, orang berpeci dan bersarung membuatku merasa nyaman dengan mereka. Apalagi mereka yang memang sangat ramah kepada kami para mahasiswa yang notabene sudah menjadi bagian dari mereka karena kesepahaman keagamaan kami dan warga Madura tersebut.

Malam itu sejak adzan Isya' berkumandang aku dan Mas Farid teman kosku bergegas dengan sepeda motor ke masjid Al Barokah. Puluhan orang dengan penuh kesiapan berbondong-bondong menuju ke sana. Dengan baju muslim yang rapi orang-orang mulai memadati lantai satu masjid Al Barokah sedangkan para ibu dan remaja putri berada di lantai dua. Di masjid yang kecil itu mulai ku rasakan suasana bahwa 'inilah bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh keberkahan'. Shalawat terus dikumandangkan oleh petugas sambil menunggu imam rawuh. Para jamaah pun ikut mengiringi bacaan shalawat sehingga membuat suasana semakin khusyu'.

Terlihat beda dengan masjid-masjid lain di Solo, shalawat dan dzikir berjamaah sudah menjadi bagian dari tradisi di masji Al Barokah ini. Shalat tarawih 20 rakaat, 3 rakaat witir, ditambah bacaan-bacaan dari bilal pada tiap dua rakaatnya semakin mencirikan bahwa masjid ini adalah masjid nahdliyyin. Jarang sekali di sekitar kampus UNS ada masjid yang seperti itu.

Selesai shalat tarawih imam membacakan doa kamilin, doa yang dianjurkan dibaca setelah selesai shalat tarawih sebelum melanjutkan shalat witir. Nggak cuma itu, setelah melaksanakan 3 rakaat witir imam pun membacakan doa-doa kecil khas bulan Ramadhan sebelum akhirnya ditutup dengan doa yang agak panjang.

Ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat. Nah maka dari itu setelah selesai imam mebaca doa, beliau menuntun para jamaah untuk mengucapkan niat berpuasa secara bersama-sama. Nabi Muhammad saw. bersabda, "barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah." Jadi jangan lupa untuk berniat puasa sebelum datang waktu fajar.

Dengan suasana religius seperti itu mulai muncul dalam diriku semangat-semangat ibadah  di bulan yang suci ini untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, untuk hal-hal yang diridhoi Allah SWT. Semoga di Ramadhan kali ini apa yang menjadi harapan-harapanku bisa terpenuhi, terutama lebih bisa mendekatkan diri kepada-Mu Ya Allah. Amin.

Selamat datang bulan yang suci, Marhaban ya Ramadhan, ya syahru shiyam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.