Senin, 16 Juli 2012

Tentang Kerinduan

Adalah sebuah hal yang wajar bagi semua manusia jika merasa rindu akan sesuatu dalam hidupnya. Perjalanan hidup sering kali membuat kita ingin mengulang masa-masa dimana kita merasa nyaman dan bahagia. Suasana ketika kita bisa merasakan 'inilah kehidupan', ketika kita bisa tersenyum bahagia, ketika kita sedang berjuang dengan susah payah, ketika kita hampir putus asa bahkan menangis menghadapi berbagai hal yang ada. Pun ketika kita merasakan bahwa ternyata kita bukan apa-apa. Semua itu pasti akan menjadi sebuah kerinduan yang mendalam yang akan dirasakan oleh setiap manusia pada nantinya. Masa dimana kita telah berubah dari keadaan dulu menjadi sekarang dan masa depan.

Aku sedang rindu pada banyak hal.

Aku rindu pada siapa saja yang pernah aku kenal. Walaupun sebatas bertanya 'siapa namamu?'. Kepada mereka yang ku lempar senyum dan mau membalas dengan senyuman ikhlas. Mereka yang pernah membantuku dalam menjalani hidup yang sedemikian indah ini. Hidup itu indah jika kita mau membuatnya menjadi indah.

Orang-orang yang pernah berjuang bersamaku sebelum waktu sekarang ini. Hal bodoh yang berulang kali dilakukan namun tak pernah muncul kesadaran bahwa itu adalah hal bodoh. Itu juga sebuah hal yang ku rindukan. Kebersamaan yang dulu kini menjadi kebersamaan yang baru. Dengan tokoh yang baru pula.

Rindu pada ruang-ruang yang membangun dinamika intelektual, yang setiap orang mau mengutarakan apa yang sedang dipikirkan ketika itu. Apalagi pada sebuah perkataan yang sangat sederhana namun bisa membuatku tergugah yakni dari Rene Descartes, cogito ergo sum - aku berpikir maka aku ada. Satu senjata yang mampu memompa semangat dalam diri ketika mengalami 'kesusahan'.

Mereka yang mau berteman dan berjabat tangan denganku. Yang ketika di belakangku mengatakan kepada yang lain bahwa 'dia adalah temanku.' Dan mereka yang mau menemaniku dalam kondisi apapun, yang mau mendengarkan berbagai 'sambatan' dariku.

Sepeda hijau yang setia menemaniku ketika semangat dan lesu. Dia yang pagi-pagi ku ajak menikmati sejuk dan lembutnya udara pagi. Anak-anak yang berlari mengitari rumah sambil berteriak dan tertawa gembira. Pohon jambu yang sering ku panjat ketika siang tiba dan aku ingat hampir tiap bulannya aku memetiknya untuk ku santap bersama Rosik, Nila, Mely, Feti, Rimal, Gandi, dan yang lain.

Semangat belajar dan semangat-semangat yang lain, semangat di pagi hari melihat munculnya mentari pagi, aku rindu kalian. Dan aku juga merindukan sosok yang esok hari akan menjadi teman hidupku. Aku rindu padamu.

Aku menjadi semakin rindu pada semuanya jika mendengar petikan lagu Nyanyian Rindu karya Ebiet G. Ade.

Coba engkau katakan padaku
Apa yang seharusnya aku lakukan
Bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam

Kapan lagi kita akan bertemu,
meski sekilas kau tersenyum?
Kapan lagi kita akan bersama?
Tatapanmu membasuh luka

Dan semua ini tentang kerinduan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.