Jumat, 28 Januari 2011

Peranan Mahasiswa dan Dosen Di Indonesia Belum Sesuai Harapan

Melihat perkembangan IPTEK di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Hal itu mungkin terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia belum tepat dan belum ada kerjasama yang sesuai dari berbagai pihak terkait.
Yang paling menentukan dan menjadi acuan bagi sebuah bangsa yakni pendidikan tingginya (perguruan tinggi). Jika dilihat dari mutu dan fasilitasnya PT di Indonesia sebetulnya tak kalah dengan PT di luar negeri. Minat  dan bakat dari mahasiswa Indonesia sebetulnya sudah ada. Tetapi mengapa perkembangannya belum bisa disejajarkan dengan negara-negara lain seperti Australia dan Singapura?
Ada banyak kendala mengapa hal tersebut bisa terjadi, diantaranya mahasiswa di Indonesia sebagian besar terlalu lama lulus. Seharusnya 4 tahun tetapi terkadang sampai 4 tahun lebih bahkan 7 tahun. Hal itu bukan saja karena mahasiswanya sendiri yang malas tetapi juga karena mereka itu dipersulit oleh dosen pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ataupun tugas akhir. Sehingga mahasiswa banyak yang putus asa dengan hal tersebut.
Di luar negeri seperti di Australia, rata-rata mahasiswa lulus hanya dalam waktu 3 tahun. Sehingga benar-benar fresh graduate yang dihasilkan.
Selain itu cara dosen PT di Indonesia dalam memberikan kuliah juga belum sesuai yang diharapkan. Aturannya dosen itu mengembangkan ilmu dan teori yang sudah ada agar dari generasi ke generasi mahasiswa semakin berkembang bukannya konstan, tetap bertahan pada teori yang sudah ada. Itulah realita yang terjadi di Indonesia sekarang ini.
Jika ada mahasiswa baru (junior) yang bertanya pada seniornya mengenai suatu mata kuliah, biasanya apa yang disampaikan oleh senior itu pasti akan sama persis dialami oleh junior itu nantinya. Contohnya seorang junior bertanya pada senior mengenai laporan ataupun tugas yang diberikan oleh dosen biasanya tugas tersebut sama persis dengan tahun sebelumnya sehingga junior tak mau repot-repot berpikir, "kan sudah ada copy-annya". Tradisi copy-paste di kalangan PT masih akan terus berjalan jika metode penyajian Ddosen masih saja sama.
Kemudian plagiatisme dalam dunia kuliah juga semakin menjadi tradisi. Entah itu dari mahasiswa maupun dosen. Pernah ada kasus di sebuah PTN di Indonesia, seorang doktor ketahuan memplagiat penelitian orang lain demi meraih gelar profesor, dan setelah ketahuan akhirnya gelar profesornya pun dicabut. Apakah itu cerminan pendidikan di Indonesia saat ini.
Kita berharap ada pembenahan yang signifikan dari pemerintah. Selain itu kerjasama dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan agar tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia sesuai pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberi komentar yang berbau SARA dan hal Porno.